ABSTRAK :
Semakin bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan semakin
bertambahnya jumlah pengguna jasa Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Yogyakarta
Loket Jogja Selatan. Hal ini harus di tanggapi dengan tepat oleh perusahaan yang
sesuai denga visi dan misi perusahaan untuk selalu meningkatkan pelayananya
terhadap pelanggan. Termasuk pada bagian pembayaran rekening listrik. Masalah
yang muncul adalah antrian dikarenakan tingkat kedatangan yang ada tidak
sebanding dengan tingkat pelayan yang bisa diberikan oleh operator.
Pola antrian yang diketahui adalah multi channel single phase, first come first
served. Yaitu terdapat lebih dari satu operator tetapi mempunyai fase tunggal dan yang
datang pertama akan dilayani terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam
menyelesaikan antrian model antrian M/M/S//I/I.
Hasil yang didapat periode I ? (113.14) > μ (45.378), periode II ? (129.03) > μ
(45.14), periode III ? (132.93) > μ (47.43) Pada periode I dengan 3 stasiun Rp 13.557,-
TC (3) Rp. 20.394,05,- dan jika menggunakan 4 stasiun Rp 21.546,40,- TC (4)
Rp. 52.953,38,- Pada peroide II dengan 3 stasiun Rp 13.557,- TC (3) Rp.
19.064,40,- dan jika menggunakan 4 stasiun Rp 19.116,80,- TC (4) Rp. 38.989,50,-
Pada periode III dengan menggunakan 3 stasiun Rp 13.557,- TC (3) Rp.
15.054,12,- dan jika menggunakan 4 stasiun Rp 19.573,12,- TC (4) Rp. 40.670,99,-
. Didapat kesimpulan bahwa loket / stasiun yang ada saat ini merupakan yang paling
optimal yang bisa saling memenuhi aspirasi dari pelanggan maupun dari pihak
perusahaan.
Kata kunci : antrian, multi channel single phase, first come first served.
|