ABSTRAK :
Perusahaan Konveksi Maestro adalah perusahaan yang memproduksi
beberapa jenis underwear, dalam kegiatan produksinya perusahaan ini masih
mengalami kecacatan produk yang tidak memenuhi standar kualitas perusahaan
sehingga produk mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu dalam
penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkendali atau tidak
terkendali proses produksi yang berlangsung, menetapkan faktor-faktor akar
penyebab terjadinya ketidaksesuaian dan cara menanggulanginya.
Metode yang digunakan yaitu statistical quality control sebagai alat
dalam melakukan pengolahan data dan fault tree analysis (FTA) untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat. Kemudian menentukan rencana
tindakan perbaikan dengan menggunakan metode 5W+1H.
Hasil penelitian menunjukkan persentase kecacatan yang terjadi adalah
sebesar 2,24% dengan jenis ketidaksesuaian produk jahitan miring, jahitan
loncat, kotor. Dalam peta kendali atribut tidak ditemukan data yang diluar batas
pengendali statistik maka kondisi produksi perusahaan masih dalam keadaan
terkendali. Sedangkan pada analisa FTA menunjukkan bahwa kecacatan jahitan
miring mempunyai nilai probabilitas tertinggi yaitu 0,01230, jahitan loncat
sebesar 0,00642, kotor sebesar 0,00356 dan probabilitas kecacatan man
underwear (sebagai puncak kegagalan) yaitu 0,02213. Langkah perbaikan yang
digunakan untuk mengurangi kecacatan produk adalah dengan metode teknik
bertanya 5W+1H yaitu What apa: untuk mengurangi terjadinya produk cacat
jahitan miring, jahitan loncat, kotor. Why mengapa: karena disebabkan oleh
faktor memasang kain tidak tepat, mesin macet, benang putus, kurang tekanan,
ukuran jarum salah, lipatan kain terlalu tebal, kain kotor terkena tanah, kain
kotor terkena oli mesin. Where dimana: penanggulangan dilakukan dibagian
penjahitan dan pemotongan. When kapan: penanggulangan akan dilakukan pada
saat proses penjahitan dan pemotongan. Who siapa: penanggulangan akan
dilakukan oleh operator bagian penjahitan dan pemotongan. How bagaimana:
peningkatan kemampuan operator produksi utamanya tingkat ketelitian dalam
proses produksi, perawatan peralatan produksi, pemilihan material yang tepat.
Dari analisa FTA dan metode 5W+1H tersebut dapat diberikan prioritas rencana
tindakan perbaikan untuk melaksanakan pengendalian kualitas produksi.
Kata kunci: Statistical Quality Control, Fault Tree Analysis
|