ABSTRAK :
Bandar Udara Frans Kaisiepo Biak untuk saat ini memiliki konfigurasi
parking stand apron tipe parallel dan nose-in menjauh dari terminal dengan daya
tampung maksimal 10 pesawat serta luas apron 35.876 m². Kondisi tersebut
menyebabkan ketidakteraturan bagi pesawat udara, yang tentunya secara
langsung membawa dampak negatif bagi keselamatan penerbangan, khususnya
bagi penumpang.
Tipe-tipe parkir pesawat yang telah sukses digunakan di berbagai bandar
udara dan harus dievaluasi dalam suatu penelitian perencanaan bandar udara
adalah nose-in, angled nose-out, angled nose-in, dan parallel. Nose-in adalah
tipe parkir pesawat yang umum digunakan, dengan kepadatan tingkat
pengoperasian yang tinggi. Dalam konfigurasi nose-in, pesawat diparkir tegak
lurus gedung terminal, dengan hidung pesawat berjarak sedekat mungkin dengan
gedung terminal. Keuntungan dari konfigurasi ini adalah membutuhkan gate area
yang paling kecil untuk sebuah pesawat yang ditentukan, menimbulkan tingkat
kebisingan yang lebih rendah karena pesawat meninggalkan pintu-hubung tidak
menggunakan power, tidak menimbulkan jet blast ke gedung terminal, serta
proses loading/unloading melalui jembatan yang pendek.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka perlu adanya perbaikan /
penyempurnaan kondisi parking stand yang digunakan saat ini. Adapun
perbaikan / penyempurnaan kondisi parking stand tersebut melalui penerapan
konfigurasi parking stand tipe nose-in.
Kata kunci : frans kaisiepo, apron, parking stand, parallel, nose-in
|