ABSTRAK :
Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan meningkatnya pembangunan property dalam hal ini penyediaan sarana pemukiman, salah satunya genteng sebagai salah satu komponen penting dalam penyediaan bangunan. Proses pengeringan genteng melalui proses pembakaran dalam tobong merupakan proses akhir dari pembuatan genteng, proses pembakaran menentukan kualitas suatu produk genteng.
Pada proses pembakaran genteng terjadi perpindahan panas yang terjadi di dalam tobong pembakaran dalam penelitian ini bahan bakar yang digunakan adalah briket biocoal yang mudah didapatkan dan belum termanfaatkan secara maksimal. Pengambilan data yang dilakukan selama satu kali proses pembakaran yaitu selam 360 menit dengan bahan bakar sebanyak 50 kg terdiri dari briket biocoal. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan distribusi perpindahan panas yang terjadi di dalam tobong secara teoritis maupun experimental atau percobaan.
Dari penelitian didapatkan bahwa hasil perhitungan perpindahan panas secara teori menghasilkan grafik temperatur yang berbeda dengan grafik pengambilan data atau experimental, suhu tertinggi hasil perhitungan pada titik yang sama dengan pengambilan data sebesar 1152 ºK sedangkan suhu tertinggi sebenarnya sebesar 1052 ºK, adapun suhu terendah hasil perhitungan sebesar 548,62ºK dan hasil percobaan sebesar 354,8 ºK. Laju perpindahan kalor briket yang terjadi tiap 2 menit selama waktu 360 menit mempunyai nilai sebesar 7980 kkal sedangkan laju pepindahan kalor oleh sekam dan grajen sebesar 7924kkal . Nilai kalor yang dihasilkan lebih tinggi briket dari pada sekam maupun grajen kayu.
Kata Kunci : Perpindahan panas, pembakaran genteng, tobong ,briket biocoal.
|