ABSTRAK :
Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima merupakan satu-satunya bandara yang ada di wilayah Kabupaten Bima dan Kabupan Dompu, frekuensi kedatangan dan keberangkatan di tahun-tahun mendatang cenderung meningkat. Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang positif bagi perekonomian Kabupaten Bima, namun dengan seiring meningkatnya jumlah perkembangan penumpang maka Bandara Sultan Muhammad Salahuddin perlu adanya pengembangan, baik pengembangan panjang Runway maupun perluasan Terminal.
Metode forecast dan peraturan Dirjen Perhubungan Udara No : SKEP/77/VI/2005 adalah acuan untuk menghitung jumlah penumpang, panjang Runway dan Terminal. Berdasarkan hasil analisis maka bulan agustus adalah bulan puncak dimana pada bulan Agustus jumlah penumpang datang sebesar 28297 orang dan 32841 orang untuk penumpang berangkat. Fokker 100 adalah jenis pesawat yang ideal untuk mengakomodasi jumlah penumpang di tahun 2025 dimana panjang landasan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin saat ini adalah 1650 meter, maka Bandara Sultan Muhammad Salahuddin tidak bisa didarati pesawat fokker 100 sehingga perlu pengembangan panjang Runway sebesar 937 meter menjadi 2587 meter untuk memenuhi ARFL yang diizinkan yaitu sebesar 1520 meter.
Untuk pengembangan Terminal hanya Hall Kedatangan yang perlu diperluas dari 100 m kubik menjadi 155,725 m kubik untuk menampung penumpang datang di tahun 2025 sebesar 28297 orang.
Kata kunci : Runway, Terminal, ARFL, Fokker 100
|