ABSTRAK :
Analisis frekuensi penerbangan pesawat B737-500 dan B737-800 NG
Garuda Indonesia untuk rute Solo-Jakarta di Bandara Internasional Adi
Sumarmo Solo dimaksudkan untuk mengetahui hubungan frekuensi penerbangan
terhadap jumlah penumpang di Bandara Internasional Adi Sumarmo Solo. Selain
itu analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tipe pesawat apa yang baik serta
jumlah frekuensi yang dibutuhkan untuk melayani rute penerbangan Solo-Jakarta
ini dilihat dari data penumpang serta karakteristik dan biaya operasional
pesawat tersebut.
Analisis yang digunakan adalah regresi linear dan korelasi untuk
mengetahui hubungan antara frekuensi penerbangan dan jumlah penumpang.
Analisis biaya operasional digunakan untuk mencari load factor dari setiap
pesawat sehingga dapat diketahui frekuensi yang dibutuhkan dari setiap pesawat.
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan diperoleh hasil bahwa
hubungan antara frekuensi penerbangan dengan jumlah penumpang domestik
rute Solo-Jakarta sangat kuat/erat, dengan besarnya pengaruh sebesar 74,64%.
Berdasarkan perhitungan biaya operasional maka diperoleh data mengenai
besarnya biaya operasional pesawat B737-500 sebesar Rp.92.364.188,-/ jam
dengan load factor minimum 93%, sehingga frekuensi yang dibutuhkan adalah 4
kali/hari. Sedangkan biaya operasional untuk pesawat B737-800 NG sebesar
Rp.117.622.294,-/ jam dengan load factor minimum 72%, sehingga frekuensi
yang dibutuhkan adalah 3 kali/hari.
(Kata kunci: frekuensi penerbangan, jumlah penumpang, biaya operasional)
|