ABSTRAK :
Memberikan gambaran tentang proses perancangan awal sistem hidrolik
flight control pesawat untuk menentukan kebutuhan aliran atau flow demand dari
sistem elevon pada pesawat blended wing body ( BWB ) serta untuk menambah
pengetahuan perancangan sistem hidrolik flight control pada pesawat terbang.
Analisi konseptual desain sistem hidrolik flight control elevon pada pesawat blended
wing body dimulai dari penentuan dimensi tubing, menentukan F Aero, menentukan alran
fluida, menentukan moment putar disumbu B (Mb), Menentukan Gaya Axial di actuator
(FAct), Perhitungan pada suhu 1000C dan -400C. Dari hasil konseptual desain elevon
pesawat Blended Wing Body (BWB) yang menggunakan cairan hidrolik MIL-H-5606
dengan variasi temperatur didapatkan bahwa : Pada temperatur 1000C, ketika aliran
dari pump sebesar 20.850 kPa ke servo actuator terjadi pressure drop 0,638 kPa.
Jadi tenaga yang masuk ke actuator sebesar 20.684,362 kPa, dengan tenaga
20.684,362 kPa dibutuhkan diameter actuator 56,414 mm. Pada temperatur -
400C, ketika aliran dari pump sebesar 20.850 kPa ke servo actuator terjadi
pressure drop 64,639 kPa. Jadi tenaga yang masuk ke actuator sebesar
20.620,361 kPa, dengan tenaga 20.620,361 kPa dibutuhkan diameter actuator
56,501 mm. Semakin kental fluida maka kecepatan fluida harus cepat juga, ini
dikarenakan agar fluida dapat cepat mengalir ke actuator. Kecepatan (viscosity
kinematic) berbanding terbalik dengan temperatur.
Dalam perancangan konsep sistem elevon, flow demand atau flow rate fluida
harus dapat memenuhi yang masuk ke dalam actuator, sehingga akan dapat
menggerakkan piston actuator. Pada suhu 1000C, flow demand adalah 41.855,7
mm3/det, dan pada suhu -400C flow demand adalah 41.985,611 mm3/det.
Kata Kunci : BWB, Axial Force, Actuator, Viscosity Kinematic
|