ABSTRAK :
Penelitian ini mengkaji pengaruh posisi penyusunan serat terhadap kekuatan
bending dan tarik komposit sandwich. Serat yang digunakan yaitu serat E-Glass
woven roving, dan inti (core) yang digunakan adalah kayu balsa.
Untuk pengujian bending, penyusunan serat tidak terlalu menunjukkan
perbedaan rata-rata kekuatan bending yang signifikan, yaitu 1979803,332 MPa
untuk serat yang disusun secara continuous dan 1984291,575 MPa untuk serat yang
disusun dengan posisi acak (random). Sedangkan untuk pengujian tarik posisi
penyusunan serat sangat berpengaruh terhadap hasil tegangan tariknya, yaitu
31,53845 MPa untuk penyusunan serat secara continuous dan 11,08973 MPa untuk
penyusunan serat secara random.
Pada pengujian, penurunan kekuatan komposit disebabkan kurang
seragamnya kondisi serat dan tidak meratanya campuran resin polyester dan serat
gelas pada cetakan. Penurunan kekuatan komposit juga dikarenakan oleh adanya
void/ lubang pada komposit yang menyebabkan kerusakan yang lebih dahulu sebelum
terjadi pengujian. Dalam teori panjang serat juga mempengaruhi kekuatannya, serat
pendek kekuatannya lebih kecil dibandingkan serat panjang.
(kata kunci :komposit sandwich, kekuatan bending, tegangan tarik
|