ABSTRAK :
Angkutan udara perintis diselenggarakan untuk melayani daerah- daerah terpencil
dan membuka isolasi daerah pedalaman. Di Bandara Sentani- Jayapura terdapat 6
(enam) rute penerbangan perintis yang di analisis yaitu rute Jayapura- Sarmi,
Jayapura- Mulia, Jayapura- Wamena dengan menggunakan pesawat udara jenis
Cessna 208B Grand Caravan, sedangkan untuk rute Jayapura- Biak, Jayapura-
Nabire, Jayapura- Wamena dengan menggunakan pesawat udara DHC- 6 Twin
Otter.
Analisis biaya Operasional pesawat perintis digunakan untuk mencari Total Biaya
Penerbangan perjam, mencari hasil subsidi pemerintah per penumpang, dan load
factor minimum.
Analisis yang digunakan adalah Payback Period untuk mencari investasi balik untuk
pesawat Cessna 208B Grand Caravan dan DHC- 6 Twin Otter .
Berdasarkan hasil analisis, total biaya penerbangan untuk pesawat Cessna 208B
Grand Caravan adalah 12.931.092,- / jam. Investasi balik dengan metode payback
Period adalah 2 tahun 7 bulan, Biaya TOC/ ASKmaks adalah Rp.9.374,-/ seat NM.
Sedangkan, total biaya penerbangan pesawat DHC- 6 Twin Otter adalah Rp.
15.737.378,-/ jam. Investasi balik dengan metode payback Period adalah 2 tahun 3
bulan,Biaya TOC/ ASKmin adalah Rp. 6.845,-/ seat NM. Sehingga pesawat DHC- 6
Twin Otter paling tepat dioperasikan untuk wilayah Papua, dikarenakan pesawat
DHC- 6 Twin Otter memiliki kapasitas seat yang lebih banyak, dan dapat menempuh
jarak yang lebih jauh.
.
(kata kunci : Total Operational Cost, Perintis, Papua)
|