ABSTRAK :
Perkembangan dunia penerbangan komersil telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat, dengan berkembangnya perkembangan komersiil di Indonesia
hal ini menyebabkan pertambahan jumlah pesawat dan penumpang yang datang
atau pun yang berangkat di Bandar udara Internasional Soekarno – Hatta pun
menjadi tidak sepadan dengan kapasitas yang ada di bandar udara Soekarno–
Hatta tersebut. Hal ini menyebabkan kepadatan jumlah pesawat yang datang
atau berangkat di bandar udara tersebut semakin tidak terkendali, dan kepadatan
penumpang yang datang atau berangkat di bandar udara Soekarno – Hatta juga
mengalami ketidak puasan dan ketidak nyamanan atas pelayanan yang
disediakan oleh pihak bandar udara Soekarno – Hatta.
Bandar udara atau bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat
pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandar udara bandar
udara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator
layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Penelitian ini menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan
menanyakan secara langsung dengan orang – orang yang berkompeten di
bidangnya. Data sekunder terdiri dari pergerakan pesawat tahun 2001 – 2010,
kapasitas eksisting bandar udara, kapasitas apron, dll.
Rencana pengembangan terminal 3 menjadi 5 pier di prediksikan menurut
PT. (Persero) Angkasa Pura II akan selesai pada tahun 2013. Pengembangan
terminal 3 menjadi 5 pier akan bisa menampung 20 juta penumpang per
tahunnya, dimana setiap pier terminal 3 bisa menampung 4 juta penumpang
pertahun. Pengaruh pengembangan terminal 3 menjadi 5 pier mengurangi
kepadatan di bandar udara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 61,37 %.
Kata Kunci :Kapasitas eksisting, kepadatan bandar udara
|