ABSTRAK :
Perawatan pesawat dilakaukan untuk menjaga keandalan (reliability) dan
ketersediaan (availability) dari komponen-komponen atau sistem-sistem yang
menunjang kinerjapesawat secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis keandalan (realiability) dari engine turboprop,
dilihat dari terjadinya kegagalan selama operasional di lapangan yang datanya
diperoleh dari SAE AIR 1537 dan SAE AIR 4003, pola laju kegagalan yang
terjadi, dan untuk mengetahui efektifitas perawatan yang dilakukan terhadap
engine turboprop itu sendiri.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah menggunaka nmetode
konsep reliability berupa Weibull Analysis dengan penafsiran “Beta Shape
parameter”, sebagai perumusan dasar dalam melakukan analisis untuk
memprediksi tingkat keandalan dan pola laju kegagalan yang terjadi pada engine
turboprop. Dengan melihat perhitungan dan jenis degradasi komponen yang
terjadi maka dapat diketahui jenis perawatan yang efektif untuk diterapkan pada
engine turboprop.
Dari hasil perhitungan dan pembahasan terhadap keandalan engine
turboprop, didapatkan nilai tingkat keandalan dari engine turboprop pada failure
time (t) =323529411.8 adalah sebesar 0.866397237413866 atau 86,64%, untuk
nilai β > 1, yaitu β = 39.2692744374758 yang mengidentifikasikan terjadinya
kegagalan aus (wear out). Berdasarkan nilai b (slope pada distribusi weibull)
yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa terdapat 0,01% kemungkinan
terjadinya catastrophic failure yaitu berupa kegagalan aus. Sesuai dengan
kebijakan perawatan yang efektif untuk diterapkan pada engine turbiprop adalah
perawatan preventif
Kata kunci : laju kegagalan, keandalan, dan efektifitas perawatan
|