ABSTRAK :
Pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat
mencapai temperatur dan kelembapan sesuai dengan yang dibutuhkan terhadap
kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Sistem penyegaran udara untuk ruangan
dirancang untuk memperoleh temperature, kelembapan, serta distribusi udara
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh proses dan peralatan yang ada pada
ruangan tersebut.
Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang
berfungsi untuk melepas kalor ke lingkungan. Bagian kondensor biasanya diberi
kipas untuk menghisap udara yang melewati celah alat penukar kalor. Modifikasi
terkadang dilakukan dengan menambah kecepatan kipas udara. Penambahan
perangkat tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan laju aliran udara sehingga
mempercepat proses pelepasan kalor ke lingkungan.
Penelitian ini akan mengungkapkan pengaruh kipas tunggal dan kipas
Modifikasi kondensor terhadap koefisien prestasi sistem pendingin AC. Koefisien
prestasi yang tinggi sangat diharapkan dalam daur refrigerasi. Dalam melakukan
penelitian dirakit sistem pendingin AC yang terdiri dari kompresor, kondensor,
pipa kapiler dan evaporator, refrigerant yang digunakan adalah freon R-22.
Bagian kondensor dibuat dudukan agar kipas tunggal dan kipas Modifikasi dapat
dipakai secara bergantian.
Penelitian ini menghasilkan data berupa dampak refrigerasi, kalor buang
kondensor, daya kompresor dan Coeffiecient of Performance. Kipas Standart
menghasilkan dampak refrigerasi 179 kJ/Kg, Kalor buang kondensor 226 kJ/s,
daya kompresor 1.012 Kg/s dan COP 3.80. Sedangkan Kipas Modifikasi
menghasikan dampak refrigerasi 233 kJ/kg, kalor buang kondensor 233 kJ/s, daya
kompresor 0.751 Kg/s dan COP 5,13. Dari hasil penelitian ini semakin besar
dampak refrigerasi yang dihasilkan dan kerja kompersor yang semakin kecil akan
didapatkan COP yang tinggi.
Kata kunci : Sistem refrigerasi, kipas, Coeffiecient of performance.
|