ABSTRAK :
Dewasa ini penelitian dan pengembangan motor bakar 2 tak lebih
difokuskan pada penghematan bahan bakar dan masalah emisi gas buang.
Sebagaimana diketahui kandungan bahan bakar fosil di dunia ini terbatas dan
makin menipis. (Blue print Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, ESDM,
Jakarta 2006). Hal tersebut menuntut tersedianya suatu engine yang efisien
dalam pemakaian bahan bakar, dan usaha yang dapat dilakukan adalah
mengoptimalkan proses pembakaran dengan modifikasi sistem bahan bakar.
Modifikasi yang dimaksud adalah merubah sistem bahan bakar konvensional
yang masih menggunakan karburator sebagai media pengabut bahan bakar
menjadi sistem bahan bakar injeksi.
Untuk mengukur kinerja mesin, akan dibuat sebuah engine test bed. Dengan
alat ini akan diukur torsi, daya , dan konsumsi bahan bakar spesifik. Pengukuran
emisi gas buang dilakukan dengan gas analizer yang akan mengukur kandungan
CO dan HC. Alat utama yang ada di test rig adalah water brake dynamometer.
Alat ini tidak dapat mengukur daya secara langsung. Dengan dinamometer ini
yang diukur adalah gaya. Dari gaya ini dapat dihitung torsi yang dihasilkan
motor. Besarnya daya dapat dihitung dengan mengalikan gaya dengan putaran.
Apabila besarnya konsumsi bahan bakar dibagi dengan daya, diperoleh konsumsi
bahan bakar spesifik.
Pengujian ini digunakan sebagai dasar acuan untuk modifikasi sistem
bahan bakar dari konvensional menjadi injeksi. Dari data yang diperoleh Torsi
puncak yang merupakan nilai Torsi terbesar terjadi pada putaran mesin 8800
Rpm sebesar 14,55 Nm dan Daya terbesar terjadi pada putaran mesin 8800 Rpm
yang nilainya 17,97 HP.
Kata kunci : Analisis Unjuk kerja, Motor 2 tak, Emisi gas buang.
|