ABSTRAK :
Hingga saat ini es balok masih merupakan suatu produk di masyarakat
Indonesia, hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa es balok yang merupakan
hasil olahan dari air yang dibekukan atau freezing. Es balok banyak dibutuhkan
dalam berbagai hal, seperti untuk konsumsi, pengawetan makanan, pengawetan
ikan atau daging maupun dalam bidang lain. Salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan cara memvariasi cetakan agar didapatkan
laju pembekuan es balok yang efisien tanpa merubah mesin produksi sehingga di
dapatkan target produksi yang diinginkan. Dalam penelitian ini dipilih cetakan
yang terbuat dari bahan aluminium sebab aluminium merupakan logam yang
memiliki berat yang ringan, mempunyai ketahanan korosi yang baik, hantaran
listrik yang baik dan penghantar kalor yang baik serta sifat – sifat yang baik
lainnya sebagai sifat logam. Sehingga aluminium dipilih untuk menjadi bahan
penelitian yang dibentuk menjadi cetakan untuk membuat es balok. Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan
ketebalan bahan cetakan Aluminium terhadap laju pembekuan es balok, dengan
variasi ketebalan 0,7 mm dan 1,2 mm.
Dari hasil penelitian, laju aliran kalor konduksi aluminium dengan tebal
0,7 mm lebih besar dibandingkan dengan laju aliran kalor konduksi aluminium
dengan tebal 1,2 mm karena dipengaruhi oleh faktor bentuk ( S ) aluminium
dengan tebal 0,7 mm lebih besar dibandingkan dengan aluminium dengan tebal
1,2 mm sehingga cetakan aluminium dengan tebal 0,7 mm lebih cepat
membekukan air dibandingkan dengan cetakan aluminium dengan tebal 1,2 mm.
Kata kunci : Pendinginan, Aluminium, Perpindahan Kalor Konduksi, Faktor
Bentuk Konduksi.
|