ABSTRAK :
Sebuah pesawat terbang dapat dikatakan layak untuk terbang tergantung pada kondisi dari performa pesawat itu sendiri dengan salah satu pertimbangan adalah engine yang ekonomis dan selalu diupayakan pada kondisi operasional yang optimum dan memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan terbang. Untuk menjaga agar pesawat dapat memenuhi standar performa yang ditentukan maka engine harus dalam kondisi yang baik dan menghasilkan performa yang baik pula. Pesawat Boeing 747-400 menggunakan mesin jenis General Electric CF6-80C2, sehingga dapat meningkatkan kecepatan tempuh menjadi 0,85- 0,855 March (570 mph, 920 km/h) dan jarak tempuh menjadi 7.260 nautical miles (8.350 mi atau 13.450 km). Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan performa saat kondisi ideal, jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data langsung dari lapangan diikuti dengan penelitian diskriptif realis, dimana analisis didasarkan data fisik yang ada di lapangan dan referensi-referensi dari penelitian dan sumber pustaka yang tersedia di dalam literatur. Boeing 747-400 memiliki konsumsi bahan bakar sebsar 2,873 sec dan thrust sebesar 12,588 N/(kg/sec). Dari hasil penelitian dan perhitungan tentang analisis performa pesawat boeing 747-400 dalam kondisi ideal, maka dapat diperoleh konsumsi bahan bakar boeing 747-400 sebesar 2,873 sec dan memilik thrust sebesar 12,588 N/(kg/sec). Kata kunci : Boeing 747 - 400 , SFC
|