ABSTRAK :
Design yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan
tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil itu sendiri. Airfoil pada pesawat
terbang digunakan untuk menghasilkan lift akibat adanya perbedaan tekanan pada
permukaan atas dan permukaan bawah airfoil. Lift dan drag merupakan gaya
aerodinamika yang paling utama yang bekerja pada pesawat terbang. Lift dan drag
pada sayap dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain density (ρ), kecepatan (v),
luas sayap (s), koefisien gaya angkat (CL) dan koefisien gaya hambat (CD).
Koefisien gaya angkat dan koefisien gaya hambat dipengaruhi oleh bentuk airfoil
dan besarnya sudut serang. Kecepatan merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi gaya angkat dan gaya hambat. Sehingga perlu dilakukan analisis
tentang pengaruh kecepatan aliran udara terhadap koefisien lift (CL) dan koefisien
drag (CD) dengan menggunakan benda uji berupa sayap dengan bentuk airfoil
NACA 2415. Model airfoil NACA 2415 terbuat dari kayu balsa, pengujian
dilakukan di Laboratorium Aerodinamika Akademi Angkatan Udara (AAU)
Yogyakarta pada bulan September 2010, menggunakan alat low subsonic wind
tunnel (terowongan angin) yang dipergunakan untuk mempelajari interaksi antara
benda dengan udara yang relativ bergerak terhadap benda. Data yang didapat
berupa nilai lift dan drag dari airfoil NACA 2415 yang besarnya dipengaruhi oleh
kecepatan aliran udara.
Kata kunci : Airfoil NACA 2415, koefisien lift, koefisien drag, sudut serang,
kecepatan aliran udara.
|