ABSTRAK :
PT. Lembah Tidar Jaya merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang industri kulit sapi guna mendukung pelaksanaan produksi kulit tersebut dibantu dengan mesin-mesin produksi yang salah satunya adalah mesin vaccum dryer merupakan alat pemanasan atau pengeringan kulit dengan memanasi kulit pada suhu ± 60ºC dan membuang air pada kulit tersebut dengan standar kekeringan 18-20%. Tidak adanya sistem perawatan yang baik untuk perbaikan dan penggantian komponen disebabkan karena mesin-mesin tersebut banyak yang sudah melebihi umur teknik, sehingga mengakibatkan produksi perusahaan menjadi tidak stabil.
Konsep Total Productive Maintenance merupakan salah satu cara meningkatkan produksi perusahaan untuk lebih stabil. Konsep Total Productive Maintenance terdiri dari tiga komponen penting yaitu pendekatan total (total approach), upaya-upaya produktif; (productive action) dan pemeliharaan (maintenance). Dari tiga komponen dapat dijelaskan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness dan konsep autonomous maintenance. Dan untuk mengetahui penyebab terjadinya downtime pada mesin vaccum dryer korona dapat dianalisis dengan diagram sebab akibat dan diagram pareto.
Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh penurunan OEE pada tahun 2009 ke 2010 yaitu 97,11% menjadi 96,52% penurunan tersebut dapat menyebabkan hasil produksi menurun. Solusi untuk melakukan perbaikan dengan mengaktifkan konsep Total Productive Maintenance yang didalamnya meliputi autonomous maintenance dan sistem penjadwalan perawatan.
Kata Kunci : Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Autonomous Maintenance, diagram sebab akibat dan diagram pareto.
|