ABSTRAK :
Bandar udara merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi udara
pada setiap negara khususnya Indonesia yang merupakan negara kepulauan
dimana trasnportasi udara sangat berperan penting bagi kelancaran aktivitas
penduduknya. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II adalah bandar udara yang
terletak di kota Pekanbaru Riau Indonesia dan sebelumnya bernama Bandara
Simpang Tiga. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II (Kode IATA:PKU–
ICAO:WIBB) dengan Koordinat 0°27′40′′LU,101°26′40′′BT dan berjenis bandara
sipil, militer memiliki luas 321,21 ha.
Jenis dan rancangan penelitian menggunakan kepustakaan (library research) dan
fakta lapangan (field research) yaitu data yang diambil langsung dari
Pengembangan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (SSK II),
penentuan obyek secara studi literatur, observasi dan wawancara, peneliti
sendiri sebagai instrument utama atau pokok, penelitiannya lebih menekankan
pada proses dan hasil.
Hasil dari penelitian ini didapatkan data berupa data kelas Bandar Udara Sultan
Syarif Kasim II sebelum pengembangan tergolong bandar udara dengan Standar
kelas 3C dan sesudah pengembangan kini menjadi 4D, untuk pengembangan
runway terhadap proses take off dan landing pesawat Boeing 737-900ER sudah
memenuhi kriteria Standart keselamatan dan keamanan dari segi Aerodrome
Reference Field Length (ARFL) untuk panjang landasan actual length 2.230 m
sedangkan untuk efective length yaitu 1.880 m. Supaya Boieng 737-900ER bisa
take off dan landing di panjang runway 2.600 m maka berat Maximum Take Off
Weightnya dikurangi menjadi 71.799 kg. Fasilitas navigasi pada Bandar Udara
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru DVOR/DME dan ILS
Kata kunci: runway, apron, navigasi, marka runway, marka apron.
|