ABSTRAK :
Elevator system pada pesawat HAN – 2 masih menggunakan sistem
mekanik, yang terdiri dari rangkaian komponen-komponen yang berhubungan
satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu sistem yang utuh. Adapun
batasan operasional elevator surface pada elevator pesawat ini, defleksi up 20 +
10 dan defleksi down 15 + 10.
Untuk melakukan analisis kinematik, maka seluruh komponen kemudian
dimodelkan dengan bantuan software CATIA, yang kemudian disimulasikan
pergerakannya berdaasarkan pergerakan yang sebenarnya pada pesawat
tersebut. Setelah dilakukan pemodelan dan simulasi, maka dapat dilakukan
analisis kinematik, dimana analisis ini dilakukan dengan menggunakan dua buah
metode sebagai pembanding, yaitu analisis dengan CATIA dan perhitungan
teoritis. Selain itu juga dilakukan analisis beban operasional untuk mengetahui
pilot operational load yang terjadi akibat beban aerodinamik ketika elevator
berdefleksi.
Proses analisis pergerakan kinematik yang dilakukan dengan
menggunakan CATIA Digital Mock Up Kinematic selama tujuh detik pada time
sequence t = 2 detik, dan t = 7 detik, diperoleh nilai kecepatan dan percepatan
(linier dan angular) yang mendekati dengan hasil perhitungan teoritis, yang
apabila dilihat dari rata-rata selisih perhitungannya hanya terpaut 0,00X sekian
dibelakang koma atau 10-3. Sedangkan perhitungan beban operasional yang
dilakukan pada kondisi elevator full up dan full down telah memenuhi standar
JAR, FAR dan EASA 23.143 dengan nilai pilot operational load yang tidak
melebihi 743 N (max < 167 lbf) untuk design suatu stick control.
(Kata kunci : elevator, CATIA, kinematik, beban operasional)
|