ABSTRAK :
Sejak tahun 1946 Singapura sudah mengontrol penerbangan di kawasan Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan wilayah kedaulatan udara Indonesia. Hingga sekarang wilayah yang dikenal dengan Flight Information Region (FIR) Singapura tersebut tetap dikuasai oleh Singapura dengan legalitas yang dimiliki berupa perjanjian tahun 1995. Penguasaan FIR oleh Singapura atas ruang udara Indonesia, khususnya di Kepri, memberikan beberapa konsekuensi.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan navigasi penerbangan pada Jakarta FIR oleh Unit ATS Operation dan memperoleh pengetahuan dan pemahaman mendalam mengenai kemampuan Jakarta FIR dalam rangka pengambilalihan pengendalian wilayah udara di Kepulauan Riau serta hal-hal yang perlu disiapkan dalam pengambilalihan tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pelayanan navigasi penerbangan pada Jakarta FIR terdiri dari Area Control Service, Approach Control Service, Aerodrome Control Service, Flight Information Service, Aeronautical Information Service, dan Alerting Service; Telah ada upaya pengambilalihan sebagian FIR yang telah didelegasikan kepada Singapura; Pada tahun 2024 wilayah FIR Singapura sudah harus beralih ke FIR Jakarta di bawah ATC Bandara Internasional Soekarno-Hatta.Untuk itu, fasilitas navigasi penerbangan harus memadai dan SDM harus ditambah dan ditingkatkan. Untuk fasilitas navigasi, perlu penambahan peralatan VHF-ER, ILS, dan Radar. Sedangkan untuk SDM dibutuhkan penambahan petugas ATC dengan kulaifikasi radar berjumlah 162 orang atau 15 orang per tahun.
Kata kunci :
Flight Information Region (FIR), pelayanan navigasi penerbangan, air traffic control
|