ABSTRAK :
Untuk mengembangkan performance sebuah engine perlu dipertimbangkan tidak hanya mengenai gaya dorong (thrust) yang dihasilkan tetapi juga terkait pemilihan komponen pendukung yang menghasilkan thrust. Rolls Royce Tay merupakan pengembangan dengan kombinasi dari dua engine yang sangat sukses. Sistem tekanan tinggi berasal dari RB183-555 engine pada pesawat Fokker F28, sedangkan sistem tekanan rendah berasal dari RB211-53E4 ‘big fan’ engine, sehingga gaya dorong (thrust) yang dihasilkan oleh pembakaran sebenarnya hanya 15%-25% dan gaya dorong (thrust) yang terbesar justru dihasilkan oleh udara yang mengalir melalui low pressure compressor rotor fan hingga mencapai 75%-85%.
Dalam melakukan analisa penyusun menggunakan ANSYS CFX yang sudah domodelkan menggunakan ansys design modeler dan turbogrid. Penelitian dilakukan hanya terfokus pada 1/22 bagian low pressure compressor rotor fan, dengan beberapa kondisi blade yaitu: normal blade (tanpa cacat) dan terdapat cacat pada leading edge dengan variasi cacat 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm. Sebagai pembanding, maka dilakukan perhitungan manual sehingga nilai efficiency fan yang didapat menggunakan perhitungan manual memiliki kesesuaian nilai dengan hasil simulasi dengan persentase selisih yaitu 0,051%. Analisa dilanjutkan dengan membandingkan nilai efficiency fan pada kondisi normal blade (tanpa cacat) dengan kondisi terdapat cacat pada leading edge menggunakan ANSYS CFX, sehingga didapat hasil dengan perbandingan yang relatif kecil, dimana persentase selisih nilai efficiency fan pada masing-masing blade dengan variasi diameter cacat terhadap normal blade adalah 0,001%, 0,002%, 0,0001%, dan 0,0008%.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa low pressure compressor rotor fan mampu broperasi dengan baik meskipun pada kondisi terdapat cacat pada leading edgenya. Untuk simulasi CFD diperoleh phenomena aliran yang tidak didapatkan pada hasil eksperimen.
Kata kunci: Efficiency fan, normal blade, cacat pada leading edge, simulasi CFD.
|