ABSTRAK :
Semarang sebagai kota pendidikan, industry dan perdagangan, hal ini memberikan daya tarik terhadap investor – investor dari luar untuk menanamkan usahanya dikota tersebut. Dengan demikian perlu kiranya kota semarang meningkatkan berbagai prasarana dan sarana terutama dibidang transportasi udara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting dan kelayakan runway dan runway end safety area pesawat Boeing 737-900ER Bandar Udara Ahmad Yani. Kondisi eksisting runway Bandara Ahmad Yani 2.680 m x 45 m dan RESA 90 m x 90 m, dapat disimpullkan bahwa runway dan runway safety area Bandar Udara Ahmad Yani tidak layak untuk take off pesawat pesawat Boeing 737-900ER dengan MTOW Hasil pengolahan data yang diperoleh adalah dimensi runway eksisting 2.680 m x 45 m dan RESA 90 m x 90 m. Setelah dilakukan perhitungan, runway Ahmad Yani memiliki selisih kekurangan yaitu 1.080 m, dengan berat yang diijinkan 87,15 % MTOW (163.583,02 lb). Untuk take off pesawat terbang Boeing 737-900ER dengan MTOW atau full penumpang, maka pesawat terbang Boeing 737-900ER membutuhkan panjang landasan 3.760 m. Berdasarkan standar ICAO atau FAA panjang RESA memiliki selisih kekurangan 160 m. Kata kunci : Bandara Ahmad Yani, Boeing 737-900ER, ARFL,MTOW,ICAO,FAA
|