ABSTRAK :
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang tidak pernah terlepas dari kebutuhan transportasi, terutama udara dalam penyeberangan antar pulau. Namun jenis transportasi yang digunakan sering kali menjadi kurang efisien. Sehingga dikembangkannya sebuah pesawat yang memanfaatkan efek dari permukaan untuk menambah efisiensi pada saat beroperasi, dimana saat pesawat terbang berada dekat dengan permukaan, aliran udara yang berada pada ujung sayap yang arahnya berlawanan dengan arah gerak pesawat akan terperangkap dibawah sayap, sehingga meningkatkan nilai dari koefisien lift. Analisis pemilihan bentuk sayap pesawat ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk sayap yang tepat dalam mendesain pesawat yang menggunakan efek dari permukaan. Permodelan dan analisis bentuk sayap Wing in Surface Effect craft menggunakan program VLAERO+. metode analisis yang dilakukan adalah metode Vortex Lattice dengan memanfaatkan fasilitas dari program VLAERO+. Semua geometri diwakili oleh panel berketebalan nol yang sejajar dengan sumbu dari model. Permodelan pada penelitian ini yaitu 3 bentuk planform dengan 3 sudut serang pada ketinggian 1.6 meter, 2.4 meter dan 4.8 meter. Serta memodelkan ketiga wing pada beberapa sudut defleksi elevator untuk mencari nilai dari CL/CD pada saat elevator trim.
Berdasarkan hasil analisis , pada ketinggian h1 (1.6 meter) bentuk wing yang nilai CL/CD paling besar, adalah wing cropped delta (2), yaitu 25.571. sedangkan pada ketinggian h2 (2.4 meter) nilai efisiensi CL/CD yang paling besar adalah pada wing tapered, yaitu 26.173. dan pada ketinggian h3 (4.8 meter) nilai nilai efisiensi CL/CD yang paling besar adalah pada wing cropped delta (2), yaitu 26.905. dan dari grafik α vs CM wing yang paling stabil pada sumbu longitudinal (picthing moment) adalah planform wing cropped delta (2).
Kata Kunci : Wing In Surface Effect, VLAERO+, Vortex Lattice
|