ABSTRAK :
Pada ketinggian terbang jelajah temperature menurun seiring dengan
semakin kecilnya tekanan udara, karena itu mempengaruhi performa engine
dalam hal penggunaan fuel. Besar nilai efisiensi bahan bakar yang digunakan
saat terbang jelajah dapat dihitung dengan referensi Jack. D Mattingly dan data
– data dari Test-Cell serta sebagian data FDR dipilih sesuai kebutuhan dengan
hasil yang ditampilkan dalam bentuk nilai dan presentase. Persentase perubahan
nilai membantu mengidentifikasi pengaruh nilai perubahan performa fuel yang
lebih spesifik.
Perhitungan menunjukkan kenaikan ketinggian cruising dengan tidak
merubah kecepatan (mach number) mengahasilkan nilai sfc yang menurun 0,3 s/d
0,8 persen per-3000 ft, nilai thrust menurun 5,4 s/d 6,3 persen per-3000 ft,
sehingga nilai fuel flow menurun 6,2 s/d 6,7 persen per-3000 ft.
Nilai specific fuel consumption engine CFM56-3C yang dihitung dengan
referensi Jack D. Mattingly chapter 8 adalah 0,396 di Test-cell dan 0,5049 s/d
0,5183 di kondisi cruising, serta untuk nilai thrust adalah 20861 Lb di Test-cell
dan 6089 Lb s/d 7742 Lb di kondisi cruising dengan kriteria semakin tinggi
terbang cruising pesawat maka nilai SFC dan thrust akan semakin menurun
(kecil) dimana nilai sfc menurun 0,3 s/d 0,8 persen per-3000 ft, nilai thrust
menurun 5,4 s/d 6,3 persen per-3000 ft, sehingga nilai fuel flow menurun 6,2 s/d
6,7 persen per-3000 ft. ketinggian terbang akan mempengaruhi besarnya aliran
bahan bakar (fuelflow) yang digunakan engine.
Kata kunci: efisiensi penggunaan fuel, terbang jelajah, fuel flow
|