ABSTRAK :
Meningkatnya kebutuhan manusia akan alat transportasi yang memungkinkan untuk melakukan perjalanan antar kota atau antar negara dengan waktu yang sangat singkat membuat setiap maskapai semakin bersaing untuk dapat menambah kapasitas pesawat udara yang dimiliki. Pesawat boeing 737 – 900ER misalnya, yang memiliki 225 kursi untuk kelas ekonomi saja. Dengan demikian semakin banyak kursi penumpang yang terangkutdalam satu kali penerbangan. Akan tetapi pesawat dengan kapasitas besar belum tentu membutuhkan Runway, Apron dan Taxiway yang lebih dari pesawat-pesawat kecil lainnya serta membutuhkan peralatan navigasi yang lebih moderen.
Apa saja yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah mengetahui kapasitas sisi udara yang tersedia di Bandar Udara Sentani Jayapura beserta fasilitas panduan navigasi yang kemudian dianalisis untuk kegiatan Oprasional pesawat boeing 737 – 900ER dengan maksimum takeoff weight 187.700 lb. Analisis dan perhitungan Aeroplane Reference Field Length (ARFL) dengan faktor korelasi terhadap ketinggian, temperatur, dan kemiringan landasan pacu.
Hasil analisis dan pengolaan data yang didapat adalah dimensi runway 2500 x 45 meter, taxiway A 206 x 23 meter, taxiway B 200 x 23 meter, apron 220 x 81 meter, 600 x 100 meter, dengan seluruh peralatan alat bantu navigasi dalam kondisi baik. Dalam keadaan maksimum takeoff weight runway di Bandar Udara Sentani Jayapura pada temperatur yang telah di tentukan 34˚C memiliki kekurangan panjang landasan yaitu 1437,281 meter. Dimana untuk lebar runway, dimensi apron, dimensi taxiway dinilai masih cukup layak dan aman. Berat takeoff yang diijinkan adalah 98,56% MTOW.
Kata Kunci :Bandara Sentani, Boeing 737 – 900ER, MTOW, ARFL, Runway, Taxiway, Apron, Navigasi
|