© jkj,gwww.itda.ac.id 2025

Detail Skripsi

ANALISIS KELAYAKAN RUTE PENERBANGAN DARI BANDAR UDARA SINGKAWANG
Penulis
KINANTI SRI RAHARJANTI
Pembimbing : Bangga Dirgantara Adiputra, S.T.,M.T - Rindu Alriavindra Funny, S. Pd., M. Sc

ABSTRAK :
Kota Singkawang memiliki potensi pariwisata dan budaya yang besar, menarik lebih dari 1,6 juta wisatawan pada tahun 2023. Namun, aksesibilitas udara masih terbatas karena perjalanan menuju kota ini harus melalui Bandara Internasional Supadio dan dilanjutkan perjalanan darat sejauh 166 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pesawat yang dapat beroperasi, menentukan potensi rute penerbangan domestik, serta menghitung biaya operasional dan harga tiket yang dapat ditawarkan untuk setiap rute potensial. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif berbasis data sekunder, mencakup analisis klasifikasi bandar udara, koreksi kebutuhan panjang runway, penentuan jarak tempuh (range) pesawat, perhitungan jarak penerbangan (great circle distance), biaya operasional penerbangan, dan break even point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pesawat yang dapat beroperasi di Bandar Udara Singkawang dengan klasifikasi bandara 4C dan panjang runway 2000 meter adalah Airbus A320-200, Boeing 737-800, COMAC ARJ21-700, ATR 72-600, dan ATR 72-500. Meskipun demikian, setelah melakukan pengoreksian kebutuhan panjang runway, pesawat Airbus A320-200 belum dapat beroperasi dalam kondisi Maximum Take-Off Weight (MTOW) dengan panjang runway yang tersedia saat ini. Berdasarkan analisis jangkauan pesawat, teridentifikasi 46 rute potensial. Setelah mempertimbangkan aspek kelayakan biaya operasional dan harga tiket ideal, diperoleh bahwa Airbus A320-200 dapat melayani 37 rute, COMAC ARJ21-700 dapat melayani 20 rute, dan ATR 72-500 dapat melayani 16 rute. Biaya operasional pesawat berada pada kisaran US$ 6.173,24 – US$ 21.704,66, dengan harga tiket ideal berkisar antara US$ 68,9 – US$ 117,08 untuk pesawat Airbus A320-200, US$ 69,59 – US$ 83,41 untuk pesawat COMAC ARJ21-700, dan US$ 91,54 – US$ 110,02 untuk pesawat ATR 72-500. Secara keseluruhan, pesawat COMAC ARJ21-700 dan ATR 72-500 diniliai paling efisien untuk rute jarak pendek – menengah, sedangkan Airbus A320-200 lebih sesuai untuk rute menengah – jauh. Analisis ini berfokus pada aspek teknis dan finansial biaya operasional tanpa mencakup penilaian potensi pasar. Kata Kunci: Bandar Udara Singkawang, pemilihan jenis pesawat, rute potensial, biaya operasional penerbangan, Break Even Point (BEP).


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : KINANTI SRI RAHARJANTI
NIM : 19050009
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2025