ABSTRAK :
Studi ini menganalisis fenomena ketidakstabilan bahan bakar (fuel
unbalanced) pada pesawat ATR72-500/600, yang berpotensi memengaruhi
keselamatan dan efisiensi penerbangan. Ketidakseimbangan ini terjadi akibat
perbedaan jumlah bahan bakar di tangki kiri dan kanan, disebabkan oleh faktor
seperti kegagalan sistem transfer, perbedaan konsumsi mesin, serta masalah pada
sensor dan komputer utama. Metode yang digunakan adalah studi kasus, dengan
pengumpulan data melalui observasi, kajian literatur, dan analisis logbook
pemeliharaan. Analisis dilakukan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) untuk mengidentifikasi akar penyebab kegagalan. Hasil menunjukkan
bahwa faktor utama ketidakseimbangan meliputi kegagalan mekanis pada sistem
indikasi kuantitas bahan bakar, katup transfer, serta komponen seperti FQIS dan
seal. Mode kegagalan dengan risiko tertinggi adalah perbedaan kuantitas bahan
bakar antar tangki (RPN=441) dan pembacaan tidak akurat (RPN=432), sering
disebabkan oleh kerentanan pada harness kelistrikan dan sensor. Rekomendasi
perbaikan mencakup pemeliharaan preventif, penyempurnaan prosedur
troubleshooting, peningkatan pelatihan, dan standarisasi prosedur pengisian bahan
bakar. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi
operasional penerbangan turboprop regional.
Kata Kunci: Ketidakseimbangan Bahan Bakar, Fuel Unbalanced, ATR72-500/600,
Sistem Indikasi Kuantitas Bahan Bakar, FMEA, Keselamatan Penerbangan,
Pemeliharaan Pesawat.
|