ABSTRAK :
Indikator kuantitas limbah pada panel attendant pesawat Boeing 737 Next Generation
(NG) memiliki fungsi vital dalam memberikan informasi mengenai volume limbah didalam
tangki selama penerbangan. Namun dalam praktiknya, sering terjadi ketidaksesuaian data
yang ditampilkan, seperti indikasi tangki penuh padahal kapasitas masih tersedia. Kondisi
ini dapat memicu pelaporan teknis yang tidak diperlukan, mengganggu efisiensi operasional,
serta meningkatkan biaya perawatan pesawat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis penyebab kegagalan indikator kuantitas limbah dengan
menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). Data yang digunakan berasal dari laporan
kerusakan (Defect Report) pesawat Boeing 737- NG yang beroperasi di Batam Aero Technic
pada periode 2020–2025. Proses analisis dilakukan secara deduktif dengan menurunkan Top
Event ke dalam Intermediate dan Basic Events, kemudian diidentifikasi jalur kegagalan yang
berkontribusi terhadap permasalahan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
empat jalur utama penyebab kegagalan, yaitu kerusakan pada point level sensor, continuous
level sensor, logic control module (LCM), dan koneksi pada Attendant Control Panel (ACP).
Dari 16 data kerusakan yang dianalisis, 43,75% di antaranya disebabkan oleh kerusakan
point level sensor. Penjabaran struktur FTA menghasilkan delapan Minimum Cut Set (MCS)
sebagai pemicu Top Event. Temuan ini menjadi dasar dalam penyusunan strategi inspeksi
dan perawatan preventif untuk meningkatkan keandalan sistem indikator limbah pesawat.
Kata Kunci: Fault Tree Analysis, Boeing 737-NG, Indikator Limbah, Point Level Sensor,
Defect Report, Minimum Cut Set
|