ABSTRAK :
Kepadatan lalu lintas udara yang tinggi berpotensi meningkatkan beban
kerja mental Air Traffic Controller (ATC), yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kinerja operasional penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kepadatan lalu lintas udara terhadap beban kerja mental
ATC di Bandar Udara Internasional Juanda. Data kepadatan diambil dari catatan
jumlah pergerakan pesawat pada Mei 2025, sedangkan beban kerja diukur
menggunakan metode NASA Task Load Index (NASA-TLX) yang mencakup
enam dimensi: Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand,
Performance, Effort, dan Frustration. Penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan desain penelitian korelasional dan analisis regresi linear
sederhana. Hasil menunjukkan total pergerakan pesawat sebesar 7.968 pergerakan,
dengan jam sibuk pada shift pagi (02.00–02.59 UTC) dan shift siang (08.00–08.59
UTC). Dimensi Mental Demand dan Effort memiliki skor tertinggi dalam NASA
TLX, dengan rata-rata kategori sangat tinggi (73–89). Analisis regresi
menunjukkan bahwa jumlah pesawat yang ditangani berpengaruh positif signifikan
terhadap beban kerja mental ATC (R² = 0,245). Temuan ini menegaskan pentingnya
strategi manajemen beban kerja, seperti penjadwalan adaptif, rotasi shift yang
seimbang, dan penerapan Fatigue Risk Management System (FRMS) untuk
menjaga keselamatan dan kinerja ATC.
Kata kunci: Kepadatan Lalu Lintas Udara, Beban Kerja Mental, Air Traffic
Controller, NASA-TLX, Regresi Linear Sederhana
|