ABSTRAK :
Fire Protection dalam kenyataannya adalah sistem pada pesawat terbang yang paling
jarang digunakan, tetapi bukan berarti tidak ada masa perawatan dalam sistem ini.
Pemeliharaan dan perawatan pada sistem ini bahkan dituntut untuk dikerjakan secara
teratur, cermat, tepat, dan teliti, karena sistem ini dituntut untuk dapat bekerja apabila
sewaktu – waktu dibutuhkan. Salah satu faktor ancaman yang dapat mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan dalam penerbangan adalah terjadinya kelebihan temperature
atau overheat pada engine. Kebakaran pada engine merupakan suatu ancaman paling
berbahaya bagi pesawat terbang. Tingkat resiko kegagalan pada engine fire protection
dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan RPN dengan metode RCM, didapatkan
hasil bahwa ada empat komponen yang dapat menyebabkan kegagalan pada fire protection
Airbus A330 yaitu Pushbutton switch does not memiliki nilai RPN sebesar 30, High nacelle
temperature memiliki nilai RPN sebesar 48, kegagalan overheat dengan hasil perhitungan
nilai RPN yang didapat sebesar 14, dan komponen terakhir yaitu Engine Fire Extinguishing
System dengan hasil perhitungan nilai RPN yang didapat sebesar 180.Rekomendasi
perawatan yang tepat dari semua komponen yaitu dengan melakukan pengecekan secara
rutin dan bersamaan, dengan menggunakan time directed yang bertujuan untuk melakukan
pencegahan langsung terhadap sumber kerusakan peralatan yang didasarkan pada waktu
atau umur komponen sesuai dengan Repair Interval pada MMEL ataupun sebelum batas
minimal dari MMEL tersebut terpenuhi.
Kata Kunci : Fire Protection , Perawatan, RPN, RCM, MMEL
|