ABSTRAK :
Ayam dikenal sebagai ternak yang paling ekonomis dengan keunggulan
pertambahan bobot badan yang cepat, di mana produksi daging dapat dipanen
dalam ± 4-5 minggu. Salah satu faktor krusial untuk pertumbuhan dan produksi
telur ayam adalah suhu kandang, yang idealnya dipertahankan di bawah 30ºC.
Meskipun peternakan unggas di Indonesia berkembang pesat, sektor ini
menghadapi masalah potensial seperti faktor kimia (gas, uap, debu, kabut, asap) di
lingkungan kandang. Gas amonia, sebagai salah satu gas berbahaya di peternakan
unggas, dapat mengganggu produktivitas dan berdampak langsung pada organ
pernapasan ternak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem deteksi gas
amonia berbasis IoT untuk kandang ayam menggunakan mikrokontroler ESP8266,
sensor MQ-135 untuk amonia, serta sensor DHT-22 untuk memantau suhu dan
kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan
berhasil mendeteksi konsentrasi gas amonia secara akurat dan memberikan
peringatan dini, serta memantau kondisi suhu dan kelembaban kandang secara real
time. Sistem ini juga mampu mengaktifkan kipas ventilasi secara otomatis sebagai
respons terhadap peningkatan kadar amonia. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa sistem deteksi amonia berbasis IoT ini efektif dalam menjaga kualitas udara
kandang dan berpotensi meningkatkan kesehatan serta produktivitas ayam.
Kata kunci: Peternakan, Ayam, Gas, Suhu, Kelembaban,IoT
|