ABSTRAK :
Semua pesawat di dunia ini memerlukan perawatan yang maksimal. Tanpa dilakukannya perawatan maka pesawat tidak akan beroperasi dengan sempurna, dan tidak laik udara. Jumlah personil (manpower) pada waktu pelaksanaan perawatan perlu diperkirakan, karena dapat mempengaruhi masa down time pesawat. Masa down time pesawat adalah masa dimana pesawat tidak dapat digunakan karena dilakukan perawatan. Untuk itu maka diperlukan adanya suatu perencanaan dan penjadwalan yang tepat agar tidak terjadi keterlambatan ataupun penggunaan waktu yang tidak efektiv.
Network planning merupakan suatu metode yang digunakan dalam perencanaan dan penjadwalan, dimana metode ini berisikan informasi-informasi mengenai aktivitas yang ada dalam penyelesaian proyek ataupun produksi. Terdapat suatu teknik dalam network planning yang dapat membantu mengindentifikasi jalur kritis/critical path, yaitu jalur yang dimana tidak dapat dilakukannya penundaan pada pengerjaan di setiap aktivitasnya. Teknik tersebut dinamakan CPM (Critical Path Method). Hasil perhitungan penjadwalan inspeksi 1A Check dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan membutuhkan estimasi waktu 48 jam kerja, sedangkan dengan metode CPM membutuhkan waktu 30,18 jam kerja.
Dengan penjadwalan pelaksanaan inspeksi 1A Check yang dilakukan perusahaan didapati estimasi waktu 48 jam kerja dengan 9 orang dan waktu pelaksanaan selama 4 hari. Sedangkan dengan menggunakan metode CPM, diperoleh hasil estimasi waktu 30,18 jam kerja dengan 9 orang dan waktu pelaksanaan selama 2 hari. Sehingga dengan digunakannya network planning dalam pelaksanaan inspeksi 1A Check pada B747-400 dapat menghemat waktu selama 17,82 jam kerja dan waktu pelaksanaan 1 hari atau dengan kata lain telah terjadi efektivitas waktu yang lebih baik dengan menggunakan metode CPM.
Kata Kunci: 1A Check, Metode CPM, Critical Path/Line.
|