ABSTRAK :
Penggunaan material komposit dalam industri penerbangan semakin luas
karena sifatnya yang ringan, kuat, dan tahan korosi. Penyambungan material
komposit dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adhesive
bonding, yang banyak digunakan karena mampu mendistribusikan beban secara
merata tanpa merusak struktur. Metode ini telah diterapkan pada berbagai pesawat
seperti Boeing 737 dan Airbus A350.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi persentase
adhesive bonding terhadap kekuatan tarik sambungan Single Lap Joint pada
material komposit berbasis serat fiberglass. Metode hand lay-up digunakan untuk
pembuatan komposit, sementara penyambungan dilakukan dengan teknik adhesive
bonding menggunakan resin epoxy yang dicampur dengan partikel pasir sungai dan
pasir pantai dalam variasi persentase 10%, 20%, dan 30%. Pengujian tarik
dilakukan sesuai standar ASTM D5868-01 untuk mengevaluasi kekuatan
sambungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan partikel pasir
berpengaruh signifikan terhadap kekuatan tarik. Pada komposit dengan pasir
sungai, kekuatan tarik tertinggi dicapai pada variasi 10% dengan tegangan rata-rata
431,55 MPa, sedangkan variasi 20% dan 30% menunjukkan penurunan kekuatan.
Sementara itu, komposit dengan pasir pantai mencapai kekuatan tertinggi pada
variasi 20% dengan tegangan rata-rata 413,73 MPa. Secara umum, persentase
optimal untuk meningkatkan kekuatan sambungan adalah 20%, di mana
penambahan partikel pasir lebih dari itu justru mengurangi kekuatan tarik.
Penelitian ini berkontribusi pada pemilihan metode sambungan komposit
yang efisien dan kuat untuk industri kedirgantaraan. Penelitian selanjutnya
disarankan mengeksplorasi material pengisi lain, optimasi ketebalan adhesive, serta
uji geser dan analisis mikroskopis untuk pemahaman lanjutan.
Kata Kunci: Adhesive bonding, Single Lap Joint, komposit, fiberglass,
kekuatan tarik, pasir sungai, pasir pantai.
|