ABSTRAK :
Keandalan komponen pada sistem pesawat merupakan aspek krusial dalam
menjamin keselamatan dan efisiensi operasional, khususnya pada penerbangan komersial
yang menuntut tingkat ketepatan tinggi. Salah satu sistem vital adalah sistem hidrolik,
yang berfungsi mengendalikan berbagai perangkat mekanis utama seperti roda pendarat,
flaps, dan spoiler. Engine Driven Pump (EDP) sebagai komponen inti sistem ini,
bertanggung jawab memasok tekanan hidrolik yang dibutuhkan. Penelitian ini
menganalisis keandalan EDP menggunakan metode distribusi Weibull untuk
memprediksi pola kegagalan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat keandalan komponen Engine Driven
Pump (EDP) mengalami penurunan seiring bertambahnya jam terbang pesawat. Pada
sistem EDP A, reliabilitas menurun dari 90,838% pada 7.677 jam menjadi 3,019% pada
19.341 jam, sementara sistem EDP B menunjukkan penurunan dari 94,746% pada 7.372
jam menjadi 9,113% pada 15.212 jam. Pola penurunan ini mengindikasikan bahwa
semakin lama komponen beroperasi, semakin besar kemungkinan terjadinya kegagalan.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan fungsi distribusi kumulatif (Cumulative
Distribution Function/CDF) dari metode Weibull, diketahui bahwa parameter bentuk (β)
sebesar 3,891 untuk EDP A dan 5,291 untuk EDP B menunjukkan karakteristik kegagalan
bertipe wear out atau keausan. Hal ini berarti kegagalan terjadi secara progresif akibat
akumulasi beban kerja selama masa operasi komponen, bukan akibat cacat awal. Temuan
ini memperkuat urgensi perencanaan perawatan preventif berbasis keandalan untuk
meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional pesawat.
Kata Kunci : Engine Driven Pump (EDP), Weibull, Keandalan, beta shape
parameters.
|