ABSTRAK :
Material komposit berkembang pesat karena memiliki rasio kekuatan
terhadap berat yang tinggi, ketahanan terhadap kelelahan, serta fleksibilitas
desain, sehingga banyak digunakan di berbagai sektor, termasuk pembuatan helm.
Dalam pengembangan helm, pemilihan material sangat penting agar tercapai
perlindungan optimal tanpa mengorbankan kenyamanan. Salah satu inovasi yang
dikembangkan adalah komposit hybrid, yakni kombinasi beberapa jenis penguat
dalam satu matriks, untuk memperoleh sifat mekanik yang lebih baik.
Penelitian ini menggunakan serat abaka sebagai penguat alami. Selain itu,
serbuk kayu jati digunakan sebagai penguat tambahan. Kombinasi keduanya
diharapkan meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan mengurangi ketergantungan
pada material sintetis. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan adalah
hand lay-up.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit serat abaka dan serbuk
kayu jati menunjukkan kekuatan bending lebih tinggi dari helm SNI. Nilai
tertinggi (113,317 N/mm²) tercapai pada komposisi 20% serat abaka : 5% serbuk
kayu jati : 75% resin epoksi. Semakin tinggi fraksi serat abaka, semakin baik
kekuatan bending, sedangkan peningkatan serbuk kayu jati justru menurunkan
kekuatan
karena
sifatnya
yang
lebih
rapuh.
Kekuatan
Impak
Kekuatan impak tertinggi (0,10247 J/mm²) dicapai pada komposisi 10% serat
abaka : 15% serbuk kayu jati : 75% resin epoksi, melebihi helm SNI. Serbuk kayu
jati berfungsi sebagai filler yang mengisi rongga resin dan meningkatkan
penyerapan energi benturan, sedangkan fraksi serat abaka yang terlalu tinggi
menurunkan kekuatan impak akibat risiko void.
Kata Kunci : Serat abaka, serbuk kayu jati, uji bending, uji impak
|