ABSTRAK :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor manusia (human factor)
pada operasional Apron Movement Control (AMC) di Bandara Internasional
Juanda. Pendekatan yang digunakan adalah Dirty Dozen dan SHELL Model untuk
mengidentifikasi faktor dominan penyebab kesalahan operasional di apron. Data
dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner kepada personel AMC serta
observasi kasus temuan insiden. Sebelum dianalisis, instrumen penelitian diuji
menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta uji normalitas dan univariat untuk
memastikan kualitas data. Hasil penelitian pada dirty dozen menunjukkan bahwa
faktor yang paling sering muncul adalah lack of awareness, complacency, dan lack
of resources. Pada pendekatan SHELL Model, interaksi antara manusia dengan
lingkungan (Liveware–Environment) menjadi penyebab dominan terjadinya
insiden. Mitigasi dilakukan dengan metode manajemen risiko AS/NZS 4360, yang
mencakup pelatihan rutin, pengawasan ketat, perbaikan prosedur, serta penyediaan
fasilitas kerja yang memadai. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
meningkatkan keselamatan kerja serta menjadi dasar evaluasi dan pengembangan
kebijakan di lingkungan AMC.
|