CRACK PADA PLENUM/DIFFUSER ASSEMBLY YANG
MENYEBABKAN CABIN HOT PADA PESAWAT B737-900ER
BERDASARKAN FAULT ISOLATION MANUAL(FIM) MENGGUNAKAN
METODE FAULT TREE ANALYSIS(FTA) |
Penulis LUKMAN HERIANTO
Pembimbing : Sri Mulyani,S.T.,M. Eng. - Elisabeth Anna Prattiwi, S.T.,M.Sc
|
ABSTRAK :
Berdasarkan pengalaman dari penulis ketika naik pesawat B737-900ER air
conditioning pada pesawat tersebut tidak dingin ketika di ground, tidak jarang juga pada
saat in-flight. Hal tersebutlah yang mendasari penulis untuk melakukan analisis dan
penelitian. ” Kenapa air conditioning pada pesawat B737-900ER tidak bisa dingin?”.
Seharusnya air conditioning pada B737-900ER harus sesuai dengan fungsi air
conditioning, yang dimana harus bisa mengondisikan temperatur kabin pesawat.
Dikarenakan, Hal tersebut berhubungan dengan kenyamanan penumpang pesawat ketika
bepergian menggunakan moda transportasi udara. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis akar penyebab (root cause) dari masalah cabin hot
pada pesawat B737-900ER menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). FTA
adalah metode analisis yang memungkinkan identifikasi berbagai kombinasi kejadian
dasar yang dapat mengakibatkan kejadian puncak (top event), dalam hal ini,
ketidakmampuan air condtioining system untuk mengkondisikan udara yang berada
dalam kabin pesawat terbang ketika on the ground maupun in flight. Metode ini
digunakan untuk membangun diagram pohon yang menunjukkan hubungan logis antara
faktor-faktor penyebab dengan menggunakan gerbang logika AND dan OR. Serta untuk
memudahkan menganalisa dari top event tersebut yaitu cabin hot penulis juga
menggunakan Fault Isolation Manual (FIM) sebagai referensi untuk troubleshooting dari
kasus tersebut. Dalam proses analisis, tiga komponen utama yang sering menyebabkan
permasalahan ini yaitu crack pada plenum diffuser/assembly. Dari hasil analisis
komponen tersebut, pesawat yang berada di apron hangar BM-BTH dan pesawat yang
akan melaksanakan perawatan di hangar BM-BTH kondisi dari plenum/diffuser selalu
dalam keadan rusak parah(crack) yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan
ketidakmampuan air conditioning system bekerja dengan maksimal. Yang menyebabkan
kegagalan pada Top Events (TE) Cannot Cool Cabins with All Temperature Selectors in
Full COLD - Fault Isolation (Cabin Hot),
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: LUKMAN HERIANTO |
|
NIM |
: 24550090 |
|
Foto |
:  |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|