ABSTRAK :
Auxiliary Power Unit (APU) adalah komponen vital pesawat yang
menyediakan daya listrik dan udara bertekanan, terutama saat di darat. Kinerja
optimalnya krusial untuk operasional pesawat, sehingga pemeliharaan yang efektif
diperlukan guna mencegah gangguan, penundaan, dan biaya tambahan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang sering terjadi terhadap
komponen Auxiliary Power Unit (APU) dan mengetahui Risk Priority Number
(RPN) tertinggi pada komponen Auxiliary Power Unit (APU). Metode FMEA
digunakan untuk secara sistematis menilai tingkat keparahan, frekuensi kejadian,
dan deteksi dari setiap mode kegagalan, menghasilkan nilai Risk Priority Number
(RPN) untuk memprioritaskan tindakan korektif. Berdasarkan analisis
menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), ditemukan lima
permasalahan. Dari hasil perhitungan Risk Priority Number (RPN), nilai untuk
kasus kebocoran starter generator pada Auxiliary Power Unit (APU) adalah 50.
Sementara itu, kasus auto shutdown starter generator APU memiliki nilai 336.
Untuk permasalahan tekanan rendah pada Actuator Inlet Guide Vane APU bleed,
diperoleh nilai 150. Sedangkan kasus penyumbatan oil cooler pada komponen APU
memiliki nilai RPN sebesar 168 dan ditemukan bahwa nilai RPN tertinggi pada
Auxiliary Power Unit (APU) berasal dari kejadian auto shutdown pada starter
generator APU. Penyebab utama dari kegagalan ini adalah auto shutdown starter
generator pada Auxiliary Power Unit (APU), dengan nilai RPN sebesar 336.
|