ABSTRAK :
Dalam perancangan seaplane, float adalah komponen yang digunakan
untuk take off dan landing di air yang memungkinkan terjadinya korosi, pada
seaplane 172 skyhawk material float terbuat dari Aluminium 2024-T3. Korosi
adalah keadaan terjadinya transformasi bentuk struktur kimiawi pada logam yang
menjadi masalah pada dunia penerbangan karena dapat mengurangi kekuatan pada
aluminium tersebut. Metode yang digunakan adalah uji struktur dengan
menggunakan dino eye dan kehilangan berat (weight loss) sesuai ASTM G31-72
dengan inhibitor temperatur 24℃, 28℃, dan 32℃ dengan perlakuan tanpa dibilas
dan dibilas setiap 120 jam, 240 jam, 360 jam, 480 jam dan dengan media air laut
yang memiliki kandungan NaCl sebesar 3,5%. Hasil dari penelitian ini diperoleh
besaran laju korosi aluminium tanpa dibilas dengan temperatur 24℃ memiliki laju
korosi 2,294 mpy, sedangkan pada temperatur 28℃ memiliki laju korosi 2,753
mpy, dan pada temperatur 32℃ memiliki laju korosi 3,212 mpy. Pada aluminium
dengan dibilas pada temperatur 24℃ memiliki laju korosi 1,376 mpy, sedangkan
pada temperatur 28℃ memiliki laju korosi 1,835 mpy, dan temperatur 32℃
memiliki laju korosi 2,294 mpy. Proses pembilasan mengurangi laju korosi sebesar
66%. Pada pemeliharaan seaplane dengan temperatur rata-rata air laut 28℃ seperti
di laut Banyuwangi sebaiknya dilakukan pencucian terhadap float seaplane yang
telah terendam di laut selama maksimal 120 jam sekali agar laju korosi tidak
meningkat, karena berdasarkan hasil penelitian bahwa Aluminium yang
ditempatkan pada temperatur 28℃ dengan perlakuan dibilas setiap 120 jam tidak
terjadi peningkatan laju korosi.
Kata Kunci: Aluminium 2024-T3, laju korosi, salinitas air laut
|