ABSTRAK :
Aeromodeling adalah sebuah hobi yang melibatkan desain, konstruksi, dan
penerbangan model pesawat yang lebih berat dari udara (heavier than air), terbagi menjadi
beberapa kelas. Salah satunya adalah kelas F2 (control line), yang menggunakan pesawat
model dengan mesin dan propeller. Namun, dalam proses pembuatan cetakan propeller
yang ada sekarang sering kali terdapat kendala seperti kerusakan cetakan akibat kesalahan
proses, kesulitan pembuatan, biaya pembuatan cetakan yang tinggi, dan kebutuhan bahan
baku yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cetakan propeller baru
yang lebih efisien dan efektif melalui penerapan metode Nigel Cross. Dengan melibatkan
pengguna cetakan propeller sebagai responden, penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan
dan keinginan mereka terhadap cetakan yang baru. Melalui tujuh tahap yang terstruktur
dalam metode Nigel Cross, penelitian ini berhasil menghasilkan cetakan baru yang
diharapkan dapat memenuhi kriteria seperti biaya produksi yang rendah, kemudahan dalam
memperoleh bahan baku, ketahanan terhadap kerusakan, kemudahan dalam proses
pembuatan, serta kualitas hasil cetakan yang tetap terjaga.
Kata kunci : Aaeromodelling, cetakan propeller, nigel cross, desain produk, propeller
|