ABSTRAK :
litian ini berfokus pada analisis kegagalan sistem Autobrake pada pesawat Boeing 737-
900ER menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Dalam dunia
penerbangan, sistem pengereman adalah elemen penting yang menjamin keselamatan dan
efisiensi pendaratan. Sistem Autobrake dirancang untuk mendukung pilot dalam
mengendalikan pengereman saat pendaratan, dengan mengurangi beban kerja dan
memastikan konsistensi pengereman dalam berbagai kondisi. Namun, sistem ini tetap
memiliki potensi kegagalan yang bisa berdampak serius terhadap keselamatan
penerbangan.FMEA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab potensial kegagalan dalam
sistem Autobrake dan menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) berdasarkan tiga faktor
utama: tingkat keparahan (Severity), frekuensi kejadian (Occurrence), dan kemampuan
deteksi (Detection). Hasil analisis menunjukkan bahwa mode kegagalan dengan Severity
tertinggi (nilai 9) memiliki dampak yang sangat serius terhadap keselamatan penerbangan,
dengan nilai RPN tertinggi sebesar 324 yang diidentifikasi pada komponen Autobrake
Control Unit. Selain itu, beberapa mode kegagalan lain, seperti pada Antiskid system dan
Brake Control Valve, juga teridentifikasi dengan nilai RPN yang signifikan. Oleh karena itu,
penelitian ini menekankan pentingnya pemeliharaan yang lebih intensif dan tindakan
pencegahan pada komponen-komponen dengan nilai RPN tinggi untuk mengurangi risiko
kegagalan dan meningkatkan keselamatan operasional pesawat secara keseluruhan
|