ABSTRAK :
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beragam transportasi umum,
termasuk pesawat yang berkembang pesat. Di Banjarmasin, Bandara Syamsudin
Noor mencatat peningkatan 82,59% jumlah penumpang pada 2022 dan 25,57%
aktivitas pesawat. Peningkatan ini menuntut fasilitas penunjang penerbangan yang
memadai, termasuk persediaan bahan bakar yang harus dipenuhi. Penelitian ini
mengkaji pengendalian persediaan bahan bakar avtur di Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin, yang mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang
dan aktivitas penerbangan pada tahun 2022. Mengingat pentingnya avtur sebagai
bahan bakar utama untuk penerbangan, manajemen persediaan yang efektif
diperlukan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok yang dapat
mengganggu operasional bandara. Penelitian ini menggunakan metode Economic
Order Quantity (EOQ) untuk menentukan kuantitas pemesanan yang paling
ekonomis serta Forecast Time Series untuk memprediksi permintaan avtur
berdasarkan data historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemesanan perlu
dilakukan sebanyak 279 hingga 284 kali dengan Re-Order Point yang disesuaikan
setiap bulan, dan jumlah Safety Stock yang diperlukan adalah 505.933 liter.
Penggunaan metode ini diharapkan dapat mengoptimalkan manajemen persediaan,
meminimalkan biaya penyimpanan, dan memastikan kelancaran operasional
penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Kata Kunci: Persediaan Avtur, EOQ, Forecast Time Series, Re-order Point,
Manajemen Persediaan.
|