ABSTRAK :
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. adalah Perseroan penerbangan nasional yang
telah menghadapi fluktuasi dalam laba operasionalnya, sebagaimana tercantum dalam
Laporan Tahunan. Dalam konteks ini, pengelolaan efisiensi beban operasional menjadi
sangat krusial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi beban operasional PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab inefisiensi,
serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efisiensi selama periode
2014-2023. Dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), ditemukan
enam DMU yang menunjukkan ketidakefisienan, yaitu DMU 2015, DMU 2016, DMU 2017,
DMU 2018, DMU 2020, dan DMU 2021. DMU 2015 mencatat efisiensi sebesar 94,2%,
DMU 2016 sebesar 91,7%, DMU 2018 sebesar 96,0%, DMU 2020 sebesar 62,1%, dan DMU
2021 sebesar 62,1%. Dari enam DMU yang tidak efisien, empat di antaranya, yaitu DMU
2015, DMU 2016, DMU 2017, dan DMU 2018, menghadapi kendala terkait faktor Frekuensi
Penerbangan dan Jumlah Bahan Bakar, sedangkan DMU 2020 dan DMU 2021 mengalami
masalah terkait Biaya Operasional, Jumlah Armada Aktif, dan Frekuensi Penerbangan.
Kata Kunci: Efisiensi, Beban Operasional, Laba Usaha, Data Envelopment Analysis
|