KINERJA ENGINE DAN BRAKING SYSTEM
BOEING 737-800NG DAN BOEING 737-900ER LION AIR
DIHADAPKAN PADA FAKTOR TEKNIS DAN LINGKUNGAN |
Penulis RADITYA BRAMANTIAS PURNAMA
Pembimbing : Dr. Ir. Arwin Datumaya Wahyudi Sumari, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., ACPE, APEC Eng. - Indro Lukito, S.T.,M.Eng
|
ABSTRAK :
Pesawat Boeing 737-800 Next Generation dan Boeing 737-900 Extended Range
sering digunakan di Indonesia oleh maskapai seperti Lion Air dan dapat beroperasi di Bandar
Udara dengan landasan yang pendek seperti Bandar Udara Wamena. Pilot sering melakukan
Rejected Takeoff (RTO) karena adanya masalah teknis, kondisi cuaca yang tidak
menguntungkan yang memerlukan pesawat berhenti secepat mungkin untuk memastikan
keselamatan. RTO merupakan kondisi di mana pesawat membatalkan upaya untuk lepas
landas selama fase akselerasi di darat, sebelum mencapai kecepatan yang diperlukan untuk
terbang. Dalam situasi ini, keputusan untuk membatalkan takeoff diambil ketika pesawat
sedang mempercepat di landasan pacu dan sebelum mencapai kecepatan yang cukup untuk
terbang. Untuk mengatasi ini, analisis koreksi panjang landasan dengan metode Aeroplane
Reference Field Length (ARFL) dan penarikan grafik dengan menggunakan metode Flight
Planning and Perfomance Manual (FPPM) sangat diperlukan. Hasil analisis ARFL ini
menunjukkan bahwa kedua model pesawat memiliki keunggulan masing-masing tergantung
pada kondisi waktu dan konfigurasi flaps yang digunakan, sehingga penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam perencanaan operasi penerbangan. Untuk hasil
metode FPPM menunjukkan penurunan berat takeoff terkait panjang landasan yang
disebabkan oleh suhu udara, flaps dan kondisi saat wet runway.
Kata kunci: Aeroplane Reference Field Length, Flight Planning and Perfomance
Manual, Maximum Takeoff Weight, Rejected Takeoff, Runway.
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: RADITYA BRAMANTIAS PURNAMA |
|
NIM |
: 21060021 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|