ABSTRAK :
Selama beberapa tahun belakangan teknologi UAV atau pesawat tanpa
awak menjadi benda yang sangat terkenal di lingkungan masyarakat. Dalam
pembuatan pesawat UAV sendiri dibutuhkan berbagai material berbeda dimana
salah satunya yaitu material komposit sandwich. Tujuan penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan komposit sandwich dan untuk
mengetahui pengaruh variasi ketebalan core dan jumlah layer pada skin komposit
sandwich terhadap kekuatan bending. Metode yang digunakan dalam pembuatan
komposit sandwich yaitu metode hand lay-up dan vacuum bagging. Hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah komposit sandwich E-Glass core kayu balsa
yang didapat sangat kuat dan ringan yang disebabkan oleh resin yang berlebih dan
udara yang terdapat di dalamnya dapat diminimalisir pada saat proses vacuum
bagging. Pengaruh variasi ketebalan core dan jumlah layer pada skin komposit
sandwich terhadap kekuatan bending menunjukkan bahwa penambahan ketebalan
core dan jumlah layer pada skin komposit sandwich mempengaruhi tegangan
bending secara signifikan. Misalnya, pada core berketebalan 4 mm dan 2 layer
pada skin, tegangan bending mencapai 165,038 MPa. Namun, dengan core 6 mm
dan 4 layer pada skin, tegangan bending turun menjadi 63,381 MPa. Pada core 8
mm dengan 6 layer pada skin menunjukkan tegangan bending terendah, yaitu
41,977 MPa. Sebaliknya, kekakuan bending komposit meningkat seiring dengan
peningkatan ketebalan core dan jumlah layer pada skin. Kekakuan tertinggi
tercatat pada komposit sandwich dengan core 8 mm dan 6 layer pada skin,
mencapai 15.805.551,6 Nmm2.
Kata Kunci: Komposit Sandwich, E-Glass, Kayu Balsa, Ketebalan core, Jumlah
layer, hand lay-up, vacuum bagging, Kekuatan Bending.
|