ABSTRAK :
Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan sektor bisnis yang sangat
kompetitif. CV. Usna Karya, salah satu pabrik AMDK yang berkembang di Kabupaten
Pasangkayu, menghadapi tantangan utama berupa tingkat kesalahan produk cup yang tinggi.
Meskipun telah menetapkan batas maksimal defect sebesar 2% per bulan, data dari Januari
hingga Agustus 2021 menunjukkan tingkat kesalahan yang selalu di atas 2%. Untuk
mengatasi masalah ini, dilakukan evaluasi menggunakan metode Overall Equipment
Effectiveness (OEE) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Analisis OEE
menunjukkan bahwa nilai Availability selalu tinggi di atas 95%, namun Performance
Efficiency bervariasi signifikan, dan Quality Rate konsisten di atas 99%. Six Big Losses
mengidentifikasi bahwa Breakdown Loss adalah penyebab terbesar dari total time loss,
diikuti oleh Setup & Adjustment Loss dan Reduced Speed Loss. Hasil FMEA menunjukkan
bahwa defect Cup Bocor memiliki nilai RPN tertinggi sebesar 112, Lid Tidak Merekat
sebesar 75, dan Lid bocor memiliki nilai RPN paling terendah yaitu 64. Rekomendasi
perbaikan mencakup peningkatan kontrol suhu, penerapan SOP yang lebih ketat, dan
pengujian terhadap beberapa baris produk. Berdasarkan hasil analisis, disarankan untuk
melakukan perbaikan pada proses setup dan penyesuaian, meningkatkan kualitas bahan
baku, serta memperhatikan kinerja mesin untuk mengurangi waktu kerusakan dan
meningkatkan efisiensi produksi. Implementasi dari rekomendasi ini diharapkan dapat
mengurangi tingkat kesalahan produk dan meningkatkan kinerja keseluruhan pabrik.
Kata Kunci: AMDK, OEE, FMEA, Six Big Losses, defect, RPN, efisiensi produksi, CV.
Usna Karya.
|