ABSTRAK :
Kinerja take off pesawat Boeing 737-500 maskapai NAM Air pada
berbagai elevasi runway di beberapa bandara. Tujuannya adalah memahami
faktor-faktor yang memengaruhi performa take off dan memberikan rekomendasi
praktis untuk maskapai, regulator, dan otoritas bandara. Bandara yang dipilih
mencerminkan variasi elevasi yang signifikan, mempengaruhi panjang landasan,
efisiensi mesin, dan kebutuhan daya angkat. Penelitian ini untuk mengetahui apa
saja yang mempengaruhi kinerja take off pesawat boeing 737-500 maskapai Nam
Air dan untuk mengetahui seberapa pengaruh ketinggian runway pesawat terhadap
kinerja take off pesawat Boeing 737-500 maskapai Nam Air. Hasil penelitian
menunjukkan kinerja lepas landas pesawat Boeing 737-500 maskapai NAM Air
dipengaruhi oleh ketinggian bandara dan kondisi runway. Semakin tinggi bandara,
semakin panjang jarak lepas landas yang dibutuhkan. Runway basah
memperpanjang jarak lepas landas. Di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (1
mdpl), jarak lepas landas dalam kondisi basah adalah 2037,019 meter, kering
batas bawah 1928,111 meter, dan kering batas atas 2037,019 meter. Semua
bandara yang dilalui NAM Air memiliki landasan pacu yang cukup panjang untuk
lepas landas dalam kondisi basah maupun kering, termasuk Bandara Sultan
Muhammad Salahuddin dengan panjang landasan pacu 2500 meter.
Kata kunci : Boeing 737-500, Jarak landasan pacu, elevasi runway, Nam Air
|