ABSTRAK :
UMKM Sempe Arumanis, yang beroperasi di Yogyakarta dan memproduksi sempe
arumanis, menghadapi risiko-risiko dalam rantai pasok seperti ketidakakuratan permintaan,
keterlambatan pasokan, dan kerusakan bahan baku. Sehingga diperlukan suatu manjemen
risiko untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang ada di UMKM. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi risiko dan memberikan usulan untuk meminimaslisir risiko
tersebut. Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini dengan
mengidentifikasi risiko dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Hasil penelitian
didapatkan bahwa terdapat tiga risiko yang memiliki nilai frekuensi tinggi yang dihadapi
UMKM Sempe Arumanis, yaitu Kurangnya data historis atau informasi yang akurat,
Ketergantungan pada satu supplier, dan Pembatasan pembelian bahan baku yang mengganggu
operasional dan kepuasan pelanggan. Penanganan risiko yang dapat dilakukan adalah mencari
lebih dari satu pemasok, rutin memeriksa stok, labelisasi rak, negosiasi kontrak dan persediaan
yang baik, pemeriksaan kualitas sebelum pengiriman, pelatihan kontrol kualitas, komunikasi
antara tim penjualan dan gudang, serta menerapkan sistem terintegrasi.
|