ABSTRAK :
Tanggal 01 Juli 2021 diresmikan Bandara Jenderal Besar Soedirman, bandar
udara ini dibuka dengan tujuan sebagai pembuka konektivitas di lima kabupaten
wilayah karesidenan Banyumas. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi rute
penerbangan dari Purbalingga (PWL) ke Jakarta (HLP) menggunakan pesawat ATR
72-600. Metode yang digunakan melibatkan pengumpulan data, analisis statistik,
dan perhitungan biaya operasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rute ini layak
dioperasikan dengan mempertimbangkan aspek pasar, tren, biaya operasi, dan
spesifikasi pesawat. Analisis biaya operasi mencakup biaya operasi langsung
(DOC), biaya operasi tidak langsung (IOC), dan total biaya operasi (TOC). Potensi
pasar menunjukkan bahwa 92% penumpang ingin beralih dari transportasi darat ke
udara, dan dari 9.696 penumpang yang diprediksi, 7.854 memilih harga antara
Rp.400.000 - Rp.599.000 per perjalanan, yang merupakan 82% dari total
responden. Ini menunjukkan potensi pasar yang besar dan dapat diterima
masyarakat, dipengaruhi oleh harga tiket yang lebih rendah, waktu yang efisien,
dan kenyamanan. Infrastruktur Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman dan
Bandar Udara Halim Perdana Kusuma memiliki kondisi infrastruktur yang
memadai untuk operasional pesawat ATR 72-600. Hasil analisis didapatkan biaya
operasi total penerbangan sebesar 3134,735 US$/trip atau Rp.50.797.457,78/trip.
Kata kunci: Purbalingga, Jakarta, ATR 72-600, biaya operasi, rute.
|