ABSTRAK :
Temperature Control Valve (TCV) adalah komponen krusial dalam pesawat Boeing 737-
800NG yang berfungsi untuk menjaga kondisi suhu yang optimal. Kegagalan pada
komponen ini dapat menyebabkan gangguan operasional yang signifikan dan risiko
keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan TCV menggunakan
metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi potensi mode kegagalan yang dapat mempengaruhi kinerja komponen
tersebut. Metode FMEA digunakan untuk secara sistematis menilai tingkat keparahan,
frekuensi kejadian, dan deteksi dari setiap mode kegagalan, menghasilkan nilai Risk Priority
Number (RPN) untuk memprioritaskan tindakan korektif. Analisis menunjukkan bahwa nilai
RPN tertinggi sebesar 144 terkait dengan komponen packing, dengan mode kegagalan utama
berupa kebocoran. Untuk mengatasi hal ini, disarankan langkah-langkah preventif termasuk
optimalisasi pengadaan dan penjadwalan komponen, serta memastikan operator yang
menangani TCV mendapatkan pelatihan yang memadai. Langkah-langkah ini bertujuan
untuk mengurangi frekuensi dan dampak kegagalan tersebut, sehingga meningkatkan
keandalan dan keselamatan operasional pesawat. Penelitian ini memberikan wawasan yang
dapat diterapkan dalam perencanaan pemeliharaan dan menekankan pentingnya manajemen
proaktif terhadap komponen krusial dalam penerbangan.
Kata Kunci: Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN),
Temperature Control Valve, Boeing 737-800NG, Kegagalan Komponen, Langkah Preventif,
Optimalisasi Pemeliharaan, Pelatihan Operator.
|